Translate

Wednesday, January 3, 2018

Perkembangan kognitif, Emosi fase Dewasa Awal

                         BAB I
              PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
           Dalam studi psikologi perkembangan konterporer atau yang lebih dikenal dengan istilah perkembangan rentang hidup (life-span developement), wilayah pembahasannya tidak lagi terbatas pada perubahan perkembangan selama masa anak-anak dan remaja saja, melainkan juga menjangakau masa dewasa, menjadi tua, hingga meninggal dunia.
         Seperti halnya dengan remaja, untuk merumuskan sebuah definisi tentang kedewasaan tidaklah mudah. Hal ini karena setiap kebudayaan berbeda-beda dalam menentukan kapan seseorang mencapai status dewasa secara formal.
          Dalam kebudayaan Amerika, seorang anak dipandang belum mencapai status dewasa kalau ia belum mencapai usia 21 tahun. Sementara di indonesia seorang dianggap dewasa apabila sudah menikah, meskipun belum memiliki umur 21 tahun.
            Pada umumnya psikologi masa dewasa dimulai pada usia 20 tahun  (dewasa awal), 40-45 tahun ( dewasa pertengahan), 65 tahun (Dewasa akhir).

1.2  Rumusan Masalah
       a.  Apakah yang dimaksud dengan
             pengertian dewasa?
       b.  Bagaimana ciri-ciri dewasa?
      c.   Bagaimna karakteristik fisik-                   motorik pada fase dewasa?
      d.  Bagaimana karakteristik                          Kognitif pada fase dewasa?
     e.   Bagaimana karakteristik emosi             pada fase dewasa?

1.3 Tujuan pembelajaran
       a. Mengetahui pengertian dewasa.
       b. Mengetahui ciri-ciri dewasa.
       c. Mengetahui karakteristik fisik-                 motorik pada fase dewasa.
       d. Mengetahui karakteristik                        kognitif pada fase dewasa.
       e.Mengetahui karakteristik emosi            pada fase dewasa.



                        BAB II
                 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Dewasa
         Masa dewasa adalah masa yang sangat panjang (20 – 40 tahun), dimana sumber potensi dan kemampuan bertumpu pada usia ini. Masa ini adalah peralihan dari masa remaja yang masih dalam ketergantungan menuju masa dewasa, yang menuntut kemandirian dan di ujung fase ini adalah fase dewasa akhir, dimana kemampuan sedikit demi sedikit akan berkurang.
          Menurut Hurlock (1980) menytakan pembagian dewasa terjadi menjadi beberapa tahap yaitu:
A. Masa Dewasa Dini
      Masa dewasa ini dimulai dari usia delapan belas sampai empat puluh.
B. Masa Dewasa Madya
      Masa dewasa madya dimulai dari usia empat puluh sampai enam puluh tahun.
C. Masa Usia Lanjut
      Masa usia lanjut dimulai dari usia enam puluh tahun sampai akhir hayat.
      Menurut Elizabeth B. Hurlock dalam (Yudrik Jahja, 2009:246) membagi masa dewasa menjadi tiga bagian yaitu:
a.      Masa dewasa awal (Masa                          Dewasa Dini/ Young Adult)
Istilah adult atau dewasa awal berasal dari bentuk lampau kata adultus yang berarti telah tumbuh menjadi kekuatan atau ukuran yang sempurna atau telah menjadi dewasa. Hurlock (1991) mengatakan bahwa masa dewasa awal dimulai pada umur 18 tahun – 40 tahun, saat perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang menyertai berkurangnya kemampuan reproduktif.
            Masa dewasa awal adalah masa pencarian kemantapan dan masa reproduktif yaitu suatu masa yang penuh dengan masalah dan ketegangan emosional, periode isolasi sosial, periode komitmen dan masa ketergantungan, perubahan nilai-nilai, kreativitas, dan penyesuaian diri pada pola hidup yang baru. Kisaran umur antara 21 sampai 40 tahun.
             Perkembanagan fisik sesudah masa ini mengalami degradasi sedikit demi sedikit mengikuti bertambahnya umur. Pada masa dewasa awal  motivasi untuk meraih sesuatu yang sangat besar didukung oleh kekuatan fisik yang prima, sehingga ada steriotipe yang mengatakan bahwa masa dewasa awal adalah masa dimana kekuatan fisik daripada kekuatan rasio dalam menyelesaikan suatu masalah.
         Ciri-ciri fisik dewasa awal, yaitu:
1.      Efisiensi fisik mencapai puncaknya, terutama pada usia 23-27 tahun;
2.      Kemampuan reproduktif mereka berada di tingkat yang paling tinggi, pada perempuan
       menjadi masa kesuburan yang baik
3.      Kekuatan tenaga dan motorik mencapai masa puncak
4.      Kesehatan fisik berada pada keadaan baik.

b.      Masa Dewasa Madya (Middle Adulthood)
            Masa dewasa madya ini berlangsung dari umur 40 sampai 60 tahun. Ciri-cirinya yang menyangkut pribadi dan sosial yaitu: masa dewasa madya merupakan masa transisi, dimana pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan perilaku masa dewasanya dan memasuki suatu periode dalam kehidupan dengan ciri-ciri jasmani dan perilaku yang baru.                   Perhatian terhadap agama lebih besar dibandingkan dengan masa sebelumnya, dan kadang-kadang minat dan perhatiannya terhadap agama ini dilandasi kebutuhan pribadi dan sosial.
             Peneliatian Nowark (1977) yang dikutip dari Santrock (1995), menemukan bahwa perempuan yang berusia dewasa madya menganggap tanda-tanda penuaan sebagai pengaruh negatif terhadap penampilan fisiknya. Ciri-ciri fisik dewasa tegah, yaitu:
* Berat badan bertambah, bahu seringkali membentuk bulat, dan terjadi penggemukan
 seluruh tubuh yang membuat perut kelihatan menonjol sehingga seseorang kelihatan lebih pendek.
 *Otot menjadi lembek dan mengendur disekitar dagu, pada lengan dibagian atas dan perut.
* Mulai menurunnya kekuatan fisik, fungsi motorik dan sensori.
*Gangguan pada ersendian, tungkai, lengan yang membuat mereka sulit berjalan dan  memegang benda yang jarang terjadi pada usia muda.
* Mulai terjadinya proses menua secara gradual, maksudnya terlihat tanda-tanda bahwa dirinya mulai tua, seperti tumbuhnya uban di kepala, rambut pada wajah tumbuh lebih lambat dan kurang subur, adanya kerutan-kerutan pada bagian wajah, kemampuan fungsi mata berkurang.
*Rambut pada pria mulai jarang, menipis, dan terjadi kebotakan pada bagian atas kepala, rambut di hidung, telinga, dan bulu mata menjadi lebih kaku.
*Rambut pada wanita semakin tipis dan rambut di atas bibir dan dagu bertambah banyak.
*Terjadinya perubahan-perubahan seksual. Kaum laki-laki dapat mengalami Climacterium dan wanita dapat mengalami Menopause. *Climacterium dan menopause merupakan tanda berhentinya kemampuan menghasilkan keturunan dan dapat menimbulkan penyakit Melancholia involutive (cemas dan merasa diri tak berguna) peristiwa ini bagi laki-laki lebih lambat datangnya dari pada wanita.
Ciri-ciri fisik sindrom Menopause:
1.      Sistem reproduksi menurun dan berhenti
2.      Penampilan kewanitaan menurun
3.      Ketidaknyamanan fisik
4.      Berat badan bertambah
5.      Penonjolan pada jari
6.      Perubahan kepribadian
Ciri-ciri sindrom Climaterium pada pria:
1.      Rusaknya fungsi organ seksual
2.      Nafsu seksual menurun
3.      Penampilan kelakian menurun
4.      Gelisah akan kepribadian
5.      Ketidaknyamanan fisik
6.      Menurunnya kekuatan dan daya tahan tubuh

c.      Masa Dewasa Lanjut (Masa Tua/Older Adult)
           Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa ini dimulai dari umur 60 tahun sampai akhir hayat, yang ditandai dengan adanya perubahan yang bersifat fisik dan psikologis yang semakin menurun. Adapun ciri-ciri yang berkaitan dengan penyesuaian pribadi dan sosialnya sebagai berikut: perubahan yang menyangkut kemampuan motorik, kekuatan fisik, perubahan dalam fungsi psikologis, perubahan dalam sistem saraf, dan penampilan.
       Sedangkan pandangan orang Indonesia, lansia adalah orang yang berumur lebih dari 60 tahun. Lebih dari 60 tahun karena pada umunya di Indonesia dipakai sebagai usia maksimal kerja dan mulai tampaknya ciri-ciri ketuaan. Ciri-ciri fisik lansia, yaitu:
Kekuatan fisik dan motorik sangat 1. 1. kurang, kadang-kadang ada sebagian fungsi organ tubuhnya tidak dapat dipertahankan lagi.
2.  Sejumlah neuron dan unit-unit sel dasar dari sistem saraf menghilang
Kesehatan rata-rata sangat menurun, sehingga sering sakit-sakitan
Perubahan pada gigi, gigi menjadi kuning dan tanggal serta gusi menyusut dan harus lebih sering diganti sebagian atau seluruhnya dengan gigi palsu
Biji mata menyusut
Mata kelihatan kurang bersinar daripada ketika mereka masih muda, dan cenderung mengeluarkan kotoran mata yang menumpuk di sudut mata.
3. Perubahan pada kulit wajah, leher, lengan dan tangan menjadi lebih kering  dan keriput. Kulit di bagian bawah mata mengembung seperti kantung, dan lingkaran hitam di bagian ini menjadi lebih permanen dan jelas. 4. Warna merah kebiruan sering muncul di sekitar lutut dan di tengah tengkuk.
5. Tulang-tulang menjadi rapuh
Tulang belakang menjadi bungkuk.

2.2     Ciri-Ciri Manusia Dewasa
              Masa dewasa dikatakan sebagai masa sulit bagi individu karena pada masa ini seseorang dituntut untuk melepaskan ketergantungannya tehadap orang tua dan berusaha untuk dapat mandiri. Menurut Yudrik Jahja, 2011:247 ciri-ciri masa dewasa dini yaitu:
1.      Masa Pengaturan (Settle Down)
2.      Masa Usia Produktif
3.      Masa Bermasalah
4.      Masa Ketegangan Emosional
5.      Masa Keterasingan Sosial
6.      Masa Komitmen
7.      Masa Ketergantungan
8.      Masa Perubahan Nilai
9.      Masa Penyesuaian Diri dengan Hidup Baru
10.  Masa Kreatif
Dapat ditarik kesimpulan seseorang dikatakan dewasa, atau Kapan seseorang dikatakan dewasa..??
Terdapat indikator yang bervariasi, antara lain:
       Kematangan seksual yang terjadi di masa remaja, kematangan kognitif yang Piaget definisikan sebagai kemampuan untuk berpikir abstrak.
Definisi hukum untuk kedewasaan : usia 17thn, remaja bisa mendapatkan KTP, usia 18thn remaja boleh memilih dalam pemilu. Di banyak negara, remaja usia 18-21thn boleh menikah tanpa izin (tergantung pada negaranya) dan remaja boleh mengikat diri pada sebuah kontrak.
Definisi sosiologi, dikatakan dewasa jika sudah mandiri atau telah memilih karir, telah menikah atau telah membangun hubungan yang romantis yang signifikan, atau telah membentuk sebuah keluarga.
        Kematangan fisiologis dapat bergantung pada pencapaian dalam menemukan identitas diri, menjadi mandiri, mengembangkan suatu sistem nilai dan membangun hubungan.
        Beberapa psikolog berpendapat dimulainya kedewasaan ditandai dari kriteria internal seperti: otonomi, kontrol diri dan tanggung jawab pribadi. Dari titik pandang ini, pada orang-orang tertentu tidak pernah menjadi dewasa, berapapun usia kronologisnya.

2.3 Karakteristik Perkembangan Fisik-Motorik Dewasa
       Pada masa awal fase dewasa kemampuan fisik mencapai puncaknya, dan sekaligus mengalami penurunan selama periode ini. Dalam pembahasan berikut akan diuraikan beberapa gejala penting dari perkembnagan fisik, diantaranya:
A. Kesehatan badan
      Pada awal masa dewasa kondisi kesehatan fisik mencapai puncaknya, akan tetapi dalam periode ini mengalami penurunan keadaan fisik mencapai puncaknya, namun selama periode ini penurunan keadaan fisik juga terjadi, seperi yang dialami saat usia 25 tahun perubahan fisik sudah mulai mengalami perubahan, perubahan ini bersifat  kuantitatif dari pada kualitatif. Dengan mengalami kemuduran fisik seseorang akan lebih mudah terkena penyakit. Hal ini tidak akan mudah terjadi jika seseorang yang selalu menjaga kesehatan dan melakukan olahraga secara rutin akan terlihat bugar.
       Bagi wanita, perubahan biologis yang utama terjadi selama pertengahan masa dewasa adalah perubahan dalam hal kemampuan reproduktif, yakni mulai mengalami menopause atau berhentinya menstruasi dan hilangnya kesuburan. Pada umumnya menopause mulai terjadi pada usia sekitar 50 tahun, tetapi ada juga yang sudah mengalami menopause pada usia 40. Peristiwa menopause disertai dengan berkurangnya homon estrogen. Bagi sebagian besar perempuan, menopause tidak menimbulkan problem psikologis. Tetapi, bagi sebagian lain menopause telah menyebabkan munculnya sejumlah besar gejala psikologis, termasuk depresi dan hilangnya ingatan. Sejumlah studi belakangan ini menunjukkan bahwa problem-problem tersebut sebenarnya lebih disebabkan oleh reaksi terhadap usia tua yang dicapi oleh wanita dalam suatu masyarakat yang sengat menghargai anak-anak muda dari pada peristiwa menopause itu sendiri (Feldman,1996 dalam Desmita,2009:235).
     Bagi laki-laki, proses penuaan selama masa pertengahan dewasa tidak begitu kentara karena tidak ada tanda-tanda fisiologis dari peningkatan usia seperti berhentinya haid pada perempuan. Lebih dari itu,laki-laki tetap subur dan mampu menjadi ayah anak-anak sampai memasuki usia tua.  Hanya beberapa kemunduran fisik juga terjadi secara berangsur-angsur, seperti berkurangnya produksi air mani dan frekuensi orgasme yang cenderung merosot.
B. Perkembangan Sensori
       Pada masa dewasa tengah perubahan-perubahan dalam penglihatan dan pendengaran merupakan dua perubahan fisik yang paling menonjol. Pada usia 40-59 tahun, daya akomodasi mata mengalami penurunan paling tajam. Karena itu, banyak orang tua mengalami kesulitan dalam melihat objek-objek yang dekat. (Kline & Schieber, 1985). Sementara itu, pendengaran juga mengalami penurunan pada usia sekitar 40 tahun.        Penurunan dalam hal pendengaran ini lebih terlihat pada sensitivitas terhadap nada tinggi.
 Dalam hal penurunan sensitivitas terhadap nada tinggi ini, terdapat perbedaan jenis kelamin, yakni laki-laki biasanya kehilangan sensitivitasnya terhadap nada tinggi lebih awal dibandingkan pereempuan. Perbedaan jenis kelamin ini mungkin lebih disebabkan oleh pengaruh pengalaman laki-laki terhadap suara gaduh dalam pekerjaan sehari-hari, seperti pertambangan, perbengkelan, dan sebagainya.
      Sementara itu, penurunan juga terlihat dalam kepekaan terhadap rasa dan bau. Dalam hal ini, kepekaan terhadap rasa pahit dan asam bertambah lebih lama dibandingkan kepekaan terhadap rasa manis dan asin (Santrock, 1995 dalam Desmita, 2009:237).
D. Perkembangan Otak
    Pada usia tua, sejumlah neuron, unti-unit sel dasar dari sistem saraf menghilang. Menurut hasil jumlah penelitian, kehilangan neuron itu diperkirakan mencapai 50% selama tahun-tahun masa dewasa. Tetapi, penelitian lain memperkirakan bahwa kehilangan itu lebih sedikit. Bagaimanapun  juga, menurut Santrock (1995) dalam Desmita (2009:237), diperkirakan bahwa 5 hingga 10% dari neuron kita berhenti tumbuh sampai kita mencapai usia 70 tahun. Setelah itu, hilangnya neuron akan semakin cepat.
      Hilangnya sel-sel otak dari sejumlah orang dewasa di antarnya disebabkan oleh serangkaian pukulan kecil, tumor otak, atau karena terlalu banyak minum-minuman beralkohol. Semua ini akan semakin merusak otak, menyebabkan terjadinya erosi mental, yang sering disebut dengan kepikunan (Senility).

2.4 Karakteristik Perkembangan  Kognitif Fase Dewasa
        Berpikir Reflektif (reflective thinking) – John Dewey mengatakan, Pemikiran reflektif terus-menerus mempertanyakan hal-hal yang sudah dianggap fakta, menarik kesimpulan dan membuat hubungan-hubungan. Berdasarkan tahap operasional formal Piaget, pemikiran reflektif dapat menciptakan sistem intelektual yang rumit, mempertemukan ide-ide atau pertimbangan yang saling berseberangan. Contohnya: menggabungkan teori fisika modern atau perkembangan manusia menjadi satu teori yang menyeluruh yang dapat menjelaskan berbagai perilaku.
A. Pemikiran Pascaformal (Postformal Thought)
      Pemikiran postformal bersifat fleksibel, terbuka, adaptif dan individualistis. Pemikiran ini dilandasi intuisi dan emosi juga logika untuk membantu seseorang mengatasi dunia yang tampak berantakan. Seperti berpikir reflektif, pemikiran postformal  memungkinkan orang dewasa untuk melampaui satu sistem logika. Berpikir postformal seringkali berkembang sebagai respons terhadap berbagai kejadian dan interaksi yag membuka cara melihat yang tidak biasa dan menantang pandangan yang sederhana dan terpusat terhadap dunia.
    Jan Sinontt (2003) mengusulkan kerangka pemikiran postformal, yaitu:
 *  Shifting gears
 *  Problem definition
 *  Procces-product shift
 *  Pragmatism
 *  Multiple solutions
  *  Awareness of paradox

        Steinberg: Wawasan dan Tahu-Bagaimana
Teori Kecerdasan Triarhic:
Unsur Pengalaman (experiential element). Istilah Steinberg untuk aspek persektif atau kreatif dari kecerdasan.
Unsur Kontekstual (contextual element).  Istilah Steinberg untuk aspek prkatis dari kecerdasan.
Unsur Componential (Componential element). Istilah Steinberg Untuk aspek analisis dari kecerdasan.
Pengetahuan Tacit (tacit knowledge) ( istilah Steinberg untuk informasi yang tidak diajarkan secara formal atau diungkapkan secara terbuka tetapi perlu untuk berfungsi dengan berhasil.
Pengetahuan tacit dapat mencakup :
Manajemen diri ( mengetahui bagaimana memotivasi diri sendiri serta mengatur waktu dan tenaga.
Manajemen tugas ( mengetahui, misalnya bagaimana menulis makalah atau proposal hibah.
       Manajemen orang lain ( mengetahui kapan dan bagaimana memberi imbalan atau mengkritik bawahan.

2.5 Kecerdasan Emosional (Emotional Intelligence)/Karakteristik Perkembangan
      Emosi Istilah Salovey dan Mayer untuk kemampuan memahami dan meregulasi emosi; suatu komponen penting dari tingkah laku yang efektif dan inteligen.
      Kompetensi dari kecerdasan     emosional (Goleman): kesadaran diri (kesadaran emosional, asesmen diri yang akurat dan kepercayaan diri), manajemen diri (kontrol diri, dapat dipercaya, kecermatan, kemampuan beradaptasi, dorongan prestasi dan inisiatif), kesadaran sosial (empati, orientasi melayani, kesadaran dan organisasional) dan manajemen hubungan (mengembangkan orang lain, komunikasi, manajemen konflik, menjalin ikatan, dll).
      Riset telah mendukung peran kecerdasan emosional dalam perilaku kecerdasan, konsep EI sendiri masih konterovensial. Jika menilai kecerdasan, kognitif sudah merupakan sesuatu yang sulit dilakukan, menilai EI lebih sulit lagi. Suatu hal, memperlakukan semua emosi dengan perlaukuan yang sama dapat menyesatkan. Bagaimana kita dapat menilai seseorang yang dapat mengatasi rasa takut tapi tidak dapat mengatasi rasa bersalah, atau yang dapat lebih baik dalam menghadapi stres ketimbang menghadapi kebosanan? Kemudian pula, kegunaan emosi tertentu tergantung kepada situasi. Marah, misalnya dapat mengarah kepada perilaku yang destruktif atau kontrustif. Kegelisahan dapat memperingatkan orang akan bahaya tapi dapat pula menghambat tindakan yang efektif (Goleman, 1995).
Lebih jauh lagi, sebagian besar komponen yang diduga keras EI biasanya dianggap sebagai sifat pribadi. Salah satu penelitian menemukakan bahwa penilaian objektif EI, sebagaimana yang didefinisikan pada saat ini, tidak dapat diandalkan, dan penilaian yang bergantung pada pemeringkatan sendiri hampir tidak dapat dibedakan dari tes kepribadian (Davies, Stankov, & Robert, 1998).













                                              BAB III
                                            PENUTUP
3.1. Kesimpulan

Dewasa adalah Kematangan seksual yang terjadi di masa remaja, kematangan kognitif yang Piaget definisikan sebagai kemampuan untuk berpikir abstrak.
Definisi hukum untuk kedewasaan : usia 17thn, remaja bisa mendapatkan KTP, usia 18thn remaja boleh memilih dalam pemilu. Di banyak negara, remaja usia 18-21thn boleh menikah tanpa izin (tergantung pada negaranya) dan remaja boleh mengikat diri pada sebuah kontrak.
Definisi sosiologi, dikatakan dewasa jika sudah mandiri atau telah memilih karir, telah menikah atau telah membangun hubungan yang romantis yang signifikan, atau telah membentuk sebuah keluarga.
Kematangan fisiologis dapat bergantung pada pencapaian dalam menemukan identitas diri, menjadi mandiri, mengembangkan suatu sistem nilai dan membangun hubungan.
Beberapa psikolog berpendapat dimulainya kedewasaan ditandai dari kriteria internal seperti: otonomi, kontrol diri dan tanggung jawab pribadi. Dari titik pandang ini, pada orang-orang tertentu tidak pernah menjadi dewasa, berapapun usia kronologisnya.

3.2  Saran
          Dari makalah di atas sangat jauh dari sempurna, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran. Yang dimana sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah. Dan penulis menyadari bahwa masih sangat banyak kesalahan dari segi bahasa utamanya dari segi  sastra bahasa, dan susunan kata. Demikian, demi kesempurnaan makalah ini.







                                             DAFTAR PUSTAKA
Hurlock, Elizabeth B. 1991. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
 Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Jahja, Yudrik. 2011. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Ma’ar, Samsunuwiyati. 20013. Psikologi Perkembngan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Papalia, Diane E, Dkk. 2008. Human Develoment (Psikologi Perkembangan). Jakarta:
 Kencana Perdana Group.
Sit, Masgianti. 2012. Perkembangan Peserta Didik. Medan:Perdana Publising.

No comments:

Bawang Merah Obat COVID-19 (Korona)?

Kali ini dunia fana akan mengulas mengenai virus yang telah membuat gempar seluruh dunia,, Apa lagi kalau bukan virus ...