Pengertian Muamalah Dan Akhlak Serta Kandungan Dalam Ayat ALQURAN
Diajukan untuk
memenuhi tugas pada mata kuliah
Tafsir
Oleh:
Dandi Kusnadi 0301161049
Gilang Hadi
Pamuko 0301162100
Ika Nurhasanah 0301162204
Lismaini 0301161062
Nila Karmila 0301161044
Nur Atika 0301162192
Nurjannah 0301162114
Semester : I (satu)
Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI 2)
FAKULTAS ILMU
TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN
2016
Kata
Pengantar
Dengan
menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, dan hidayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Konsep, Isi, dan
Kandungan Al-Qur’an yang Berkaitan dengan Aqidah dan Akhlak.
Makalah ini telah kami susun dengan
maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas
dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah
tentang Konsep, Isi, dan Kandungan Al-Qur’an yang Berkaitan dengan Aqidah dan
Akhlak dapat memberikan manfaat terhadap pembaca.
Medan, 07 November 2016
Penulis
Daftar Isi
Kata
Pengantar.....................................................................................................................1
Daftar
Isi................................................................................................................................2
BAB
I
PENDAHULUAN.....................................................................................................3
1.1 Latar
Belakang.....................................................................................................3
1.2 Rumusan
Masalah................................................................................................4
1.3Tujuan
Penulisan..................................................................................................4
BAB II
PEMBAHASAN.......................................................................................................5
2.1
Akhlak..................................................................................................................5
2.2 Muamalah............................................................................................................12
BAB
III
PENUTUP................................................................................................................14
3.1
Kesimpulan..........................................................................................................15
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Al-Qur’an
adalah kitab Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantaraan
malaikat Jibril sebagai petunjuk atau pedoman hidup umat manusia. Al-Qur’an merupakan kitab Allah yang terakhir yang diturunkan sebagai penyempurna
dari kitab-kitab Allah SWT sebelumnya, yaitu zabur, taurat, dan injil.
Tujuan
pokok diturunkanya Al-Qur’an adalah sebagai petunjuk akidah, petunjuk akhlak,
petunjuk syariat dan hukum, qisoh-qisoh umat terdahulu dan juga berisikan
berbagai pengetahuan dan ilmu-ilmu yang perlu diketahui oleh manusia. Dengan
kata lain al-Qur’an diturunkan sesuai dengan tujuan diturunkanya.
1.2
Rumusan Masalah
1. Pengertian akhlak
2. Pengertian Muamalah
3. Kandungan Al-Qur’an yang berkaitan
dengan akhlak dan muamalah
1.3
Tujuan Penulisan
1. Memahami pengertian akhlak
2. Memahai pengertian muamalah
3.
Mengetahui
dan memahami kandungan Al-Qur’an mengenai akhlak dan muamalah
BAB ll
PEMBAHASAN
2.1
Akhlak
2.1.2 Pengertian Akhlak
Untuk
memberikan definisi terhadap sesuatu, biasanya para ilmuwan/ahli menggunakan
dua pendekatan, yaitu pendekatan dari sudut bahasa dan pendekatan dari sudut
istilah. Dari sudut bahasa, perkataan “akhlak”berasal dari bahasa arab yaitu
“akhlakun” sebagai bentuk jamak dari kata “khulqun” yang berarti : budi
pekerti, perangai, kelakuan atau tingkah laku,dan tabiat.
Didalam
kitab Al-Mu’jam al-Wasit, definisi akhlak dikemukakan sebagai berikut : “Akhlak
adalah sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengannya lahirlah macam-macam
perbuatan, baik atau buruk, tanpa membutuhkan pemikiran pertimbangan”.
Dari
sudut istilah akhlak itu sebagai sifat jiwa atau hati atau batin, para ahli
dalam memberikan pengertian akhlak secara istilah lebih menitikberatkan
pandangan pada aspek apa yang mendasari lahirnya perbuatan, yaitu sifat
tertanam dalam batin manusia.
2.1.2
Syarat-Syarat Akhlak
Adapun syarat- syarat
akhlak, yaitu :
· Perbuatan itu dilakukan berulang-ulang
Kalau perbuatan itu
hanya dilakukan sesekali saja, maka suatu perbuatan itu tidak dapat dikatakan
dengan akhlak. Misalnya, pada suatu saat, orang jarang berderma tiba-tiba
memberikan uang kepada orang lain karena alasan tertentu. Dengan tindakan ini
ia tidak dapat murah hati atau berakhlak dermawan karena hal itu melekat pada
jiwanya.
· Perbuatan itu timbul dengan mudah atau
diteliti lebih dahulu sehingga ia benar-benar merupakan suatu kebiasaan.
2.1.3
Sumber Tentang Akhlak
2.1.3.1
Al-Qur’an
Al-Qur’an
berfungsi menyampaikan risalah hidayah untuk menata sikap dan perilaku yang
harus dilakukan manusia. Dalam firman-Nya, Allah swt menjelaskan : “Alif Laam
Miim. Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada
keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa”. (Q.S Al-Baqarah : 2 ).
Dan
didalam Al-Qur’an, Allah telah menjadikan Nabi Muhammad saw sebagai contoh dan
suri tauladan yang baik dan dapat dicontoh akhlaknya dalam menjalankan
kehidupan, seperti firman Allah swt menjelaskan : “Sesungguhnya telah ada pada
diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu)bagi orang yang
mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut
Allah” (Q.S. Al-Ahzab :21)
Allah
Swt berfirman : ”Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk
sebaik-baiknya. Kemudian kami kembalikan dia ketempat yang
serendah-rendahnya”(Q.S. At-Tin : 4-5) . Ayat ini menjadi bukti bahwasanya
Allah telah menciptakan kita secara sempurna baik lahir maupun batin, maka kita
harus berakhlak baik kepada Allah dan manusia dan jika kita tak berakhlak baik,
maka kita akan dikembalikan(ditempatkan) dengan serendah-rendahnya tempat
dimata Allah.
Menurut Syekh Saltut, Al-Qur’an
menempatkan pendidikan akhlak sebagai salah satupondasi pendidikan. Menurutnya
ada 3 aspek besar yang dijelaskan dalam Al-Qur’an, yaitu :
·
Pertama,
aspek tauhid dan akidah, yaitu berhubungan dengan upaya pembersihan diri dari
upaya syirik, serta pendidikan jiwa terkait rukun iman.
·
Kedua,
aspek akhlak, yaitu berhubungan dengan upaya pendidikan diri atau jika agar
menjadi insan mulia dan mampu membangun hubungan baik antar sesama manusia dan
makhluk Allah lainnya. Implikasi positifnya adalah jujur, sabar, amanah, lemah
lembut, penyayang, dan lain-lain.
·
Ketiga, aspek hukum, yaitu tataran peraturan
yang ditentukan berdasarkan diktum dan pasal tertentu dalam Al-Qur’an yang
mesti diikuti.
2.1.3.2
Hadits
Dalam
kisahnya, Aisyah Radhiyallahu anha ditanya oleh sahabat Sa’ad bin Hisyam bin
Amir ra., “Wahai ummul mukminin, beritahukanlah saya tentang akhlak
Rasulullah”. Aisyah ra. menjawab, “Tidakkah kamu membaca Al-Qur’an?” sahabat
itu menjawabnya, “Tentu aku membacanya”. Maka Aisyah ra. menjawab, “Sesungguhnya
akhlak Rasulullah itu adalah Al-Qur’an”. (H.R Muslim).
Kemudian
hadits tadi dijelaskan lagi oleh Imam Nawawi dalam kitab shalat, bahwa makna
kalimat “Akhlak rasulullah itu adalah Al-Qur’an”, adalah Rasul mengamalkan
Al-Qur’an, patuh kepada ketentuan-Nya, beradab dengan Al-Qur’an, mengambil i’tibar
dari perumpamaan dan kisah kisah didalamnya, kemudian mentadabburi serta membacanya
dengan baik.
2.4 Pembagian Akhlak
2.4.1 Akhlak Baik
Adapun isi kandungan Al-quran yang berkaitan
dengan ini ialah sebagai berikut :
1.
Q.S. Al-Qalam
: 4
Artinya : “Dan
sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berakhlak yang agung”.(Al Qalam: 4)
2.
Q.S.
Al-Maidah : 8
Artinya : “Hai
orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan
kebenaran karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali
kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil.
Berlaku adil lah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah
kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
3.
Q.S. Al-Isra’
: 23
Artinya : “Dan
Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah
seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka
perkataan yang mulia.”
4.
Q.S.
Al-Hujurat : 11
Artinya : “Hai
orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain
(karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka yang
mengolok-olok, dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain
(karena) boleh jadi wanita (yang diolok-olokkan) lebih baik dari wanita
(mengolok-olok).”
5. Q.S. Al-Baqarah
: 83
وَإِذْ
أَخَذْنَا مِيْثَاقَ بَنِيْ إِسْرَآئِيْلَ لَاتَعْبُدُوْنَ إِلَّااللهَ
وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِيْنِ
وَقُوْلُوْا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَأَقِيْمُواالصَّلَاةَ وَآتُواالزَّكَاةَ ثُمَّ
تَوَلَّيْتُمْ إِلَّاقَلِيْلًا مِنْكُمْ وَأَنْتُمْ مُعْرِضُوْنَ.
Artinya : “Dan (ingatlah)
ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): janganlah kamu menyembah
selain Allah, dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak
yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada
manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi
janji itu, kecuali sebagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.
6. Q.S Al-Baqarah : 263
قَوْلٌ
مَعْرُوْفٌ وَمَغَغْفِرَةٌ خَيْرٌمِنْ صَدَقَةٍ يَتْبَعُهَآأَذًى وَاللهُ
غَنِيٌّ حَلِيْمٌ (البقرة ٢٦٣)
Artinya : “Perkataan yang baikdanpemberianmaaflebihbaikdarisedekah
yang diiringidengansesuatu yang menyakitkan (perasaansipenerima). Allah Maha
Kaya lagiMahaPenyantun.”
2.4.4
Akhlak
Buruk
Adapun kandungan Al-Qur’an yang mengenai akhlak
buruk, yaitu :
1. Q.S Al-Baqarah:188
وَلاَ تَأْكُلُوْا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِلْبَاطِلِ
وَتُدْلُوْا بِهَآ إِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوْا فَرِيْقًا مِّنْ أَمْوَالِ
النَّاسِ بِالْإِثْمِ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ .
Artinya
: Dan janganlah kamu makan harta diantara kamu dengan jalan yang batil, dan
janganlah kamu menyuap dengan harta itu kepada para hakim, dengan maksud agar
kamu dapat memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa, pada hal
kamu mengetahuinya.
2.2 MUAMALAH
2.2.1
Pengertian Muamalah
Menurut
fiqh, muamalah ialah tukar-menukar barang atau sesuatu yang memberi manfaat
dengan cara yang ditentukan. Yang termasuk dalam hal muamalah adalah jual beli,
uqud atau perikatan dan perjanjian, riba, pinjaman, sewa-menyewa, dan lainnya.
2.2.2
Contoh-Contoh Muamalah
2.2.2.1. Aqad
(Perikatan dan Perjanjian)
Aqad menurut
bahasa adalah: mengikat, sambungan, janji, dengan ini dapat dipahami aqad
(persetujuan) dapat mencakup tiga hal yaitu perjanjian, persetujuan dua buah
perjanjian atau lebih,dan perikatan.
Sedangkan
menurut istilah yaitu perikatan ijab dan qabul yang dibenarkan syara’ yang
menetapkan keridhaan kedua belah pihak. Pekataan ‘Aqdu mengacu kepada
terjadinya dua perjanjian atau lebih, yaitu bila seseorang mengadakan janji
kemudian ada orang lain yang menyetujui janji tersebut maka terjadilah suatu
perikatan.
Adapun ayat
Al-Qur’an yang berkaitan dengan aqad, yaitu sebagai berikut :
1.
Q.S. Al-Maidah : 1
Artinya : ”Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu.
Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang
demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan
haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya”.
2.2.2.2 Riba
Menurut
bahasa Riba berarti Bertambah, karena salah satu perbuatan riba adalah meminta
tambahan dari sesuatu yang dihutangkan. Berkembang / berbunga, karena salah
satu perbuatan riba adalah membungakan harta uang atau yang lainnya yang
dipinjamkan kepada orang lain. Sedangkan menurut istilah adalah Akad yang terjadi
atas penukaran barang tertentu yang tidak diketahui perimbangannya menurut
ukuran syara’ ketika berakad atau dengan mengakhirkan tukaran kedua belah pihak
atau salah satu keduanya.
Adapun
kandungan Al-Qur’an yang berkaitan dengan riba, sebagai berikut :
1.
Q.S.
Al-Baqarah : 275
Artinya : “Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba “.
2.
Q.S. An-Nisa : 161
Artinya : “Dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya
mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta orang dengan
jalan yang batil”.
3.
Q.S. Al-Baqarah : 278
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman”.
2.2.2.4 Perdagangan atau Jual beli
Menurut
istilah yang dimaksud jual beli adalah menukar barang dengan barang atau barang
dengan uang dengan jalan melepaskan hak milik dari yan satu kepada yan lain
atas dasar saling merelakan. Atau pemilikan harta benda dengan jalan tukar
menukar yang sesuai dengan aturan syara’.
Adapun ayat
Al-Qur’an yang berkaitan dengan jual beli,yaitu sebagai berikut :
1.
Q.S. Al-Baqarah : 275
Artinya : “Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”.
2.
Q.S. An-Nisa : 29
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang
berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh
dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu”.
2.2.2.5.
Ariyah (Pinjaman)
Ariyah adalah
memberikan manfaat suatu barang dari seseorang kepada orang lain secara gratis ,
bila digantikan dengan sesuatu atau ada imbalannya, maka hal itu tidak disebut
ariyah. Atau memberikan sesuatu manfaat yang halal kepada orang lain untuk
diambil manfaatnya dengan tidak merusakan dzatnya, agar zat barang itu dapat
dikembalikan.
Adapun
beberapa kandungan Al-Qur’an yang berkaitan dengan ariyah, yaitu :
1.
Q.S. An-Nisa : 58
Artinya : “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada
yang berhak menerimanya”.
2.
Q.S. Al-Maun : 7
Artinya : “Dan enggan (menolong dengan) barang berguna”.
3.
Q.S. Al-Maidah : 2
Artinya : “Dan tolong-menolonglah kamu untuk berbuat kebaikan dan taqwa
dan janganlah kamu tolong-menolong untuk berbuat dosa dan permusuhan”
2.2.2.6 Ijarah (Sewa-Menyewa dan Upah)
Ijarah ialah
menukar sesuatu dengan ada imbalannya, diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia
berarti sewa-menyewa, upah-mengupah, adapun sewa-menyewa yaitu menjual manfaat
sedangkan dari kata upah-mengupah yaitu menjual tenaga atau kekuatan.
Adapun ayat
Al-Qur’an mengenai ijarah , yaitu :
1.Q.S. Thalaq : 6
Artinya :”Jika mereka telah
menyusukan anakmu, maka berilah upah mereka”
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Telah
kita ketahui bersama bahwa Al-Qur’an yang diturunkan Allah melalui lantaran
malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW adalah sesuai dengan tujuan
diturunkanya. Secara garis besar tujuan diturunkannya Al-Qur’an mengenai
akidah, akhlak, dan hukum syariat serta muamalah.Namun disisilain Al-Qur’an
juga mencakup pembahasan lainnya seperti kisah-kisah, riwayat-riwayat, bahkan
mengenai ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi umat manusia.
Akhlak
adalah sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengannya lahirlah macam-macam
perbuatan, baik atau buruk, tanpa membutuhkan pemikiran pertimbangan.
Muamalah
ialah tukar-menukar barang atau sesuatu yang memberi manfaat dengan cara yang
ditentukan.
3.2 Saran
Demikianlah penyusunan makalah ini, sebagai cacatan
penutup bahwa pemakalah menyadari akan banyaknya kekurangan dan kelemahan pada
karya tulis ini. Oleh karena itu pemakalah berharap agar ada kritik, saran atau
masukan yang sifatnya membangun untuk perbaikan makalah ini. Mohon maaf
jika sekiranya apa yang disajikan oleh pemakalah, terdapat kekurangan dan
kekeliruan didalamnya.
1 comment:
Daftar pustakanya dimana kak
Post a Comment